Apa Sih Greenflation? Istilah Asing yang Ditanya Gibran ke Mahfud MD saat Debat

  • Arry
  • 22 Jan 2024 09:43
Debat Cawapres: Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka(kpu ri/youtube)

Istilah Greenflation alias inflasi hijau mengemuka saat Debat Cawapres Jilid II yang digelar KPU. Istilah tersebut dilontarkan Gibran Rakabuming Raka ke Mahfud MD.

"Bagaimana cara mengatasi greenflation?" tanya Gibran ke Mahfud saat debat cawapres, Minggu, 21 Januari 2024.

Mahfud menjelaskan, greenflation terkait dengan ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler, yakni proses pemanfaatan produk ekonomi pangan.

"Untuk mengatasi inflasi hijau apa si inflasi hijau? Kan ekonomi hijau, ekonomi hijau itu kan adalah ekonomi sirkuler. Di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan misalnya atau apa produksi apa pun diproduksi kemudian dimanfaatkan di-recycle bukan dibuat," jawab Mahfud.

Namun Gibran menilai jawaban Menko Polhukam itu kurang tepat. Putra sulung Presiden Jokowi itu menyamakan greenflation berkaitan dengan demo rompi kuning yang terjadi di Prancis.

"Prof Mahfud yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu kita kasih contoh yang simpel aja, demo rompi kuning di Prancis bahaya sekali, sudah memakan korban. Harus kita antisipasi jangan sampai ke Indonesia, kita belajar dari negara maju. Negara maju aja masih ada tantangan-tantangannya," kata Gibran.

Baca juga
Lontarkan Istilah Asing 'Greenflation', Gibran Sindir Gelar Profesor Mahfud MD

Lalu apa sih sebenarnya greenflation?

Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB), mendefinisikan greenflation adalah inflasi yang muncul akibat adanya transisi energi. Hal ini biasanya terjadi saat ada upaya transisi ke energi hijau lantaran adanya kenaikan harga bahan mentah.

Ada sejumlah logam dasar dan mineral yang biasa diperlukan untuk teknologi seperti tembaga, litium, dan kobalt. Kebutuhan logam dasar dan mineral menjadi lebih tinggi untuk teknologi ramah lingkungan dibanding kebutuhan untuk teknologi yang tidak ramah lingkungan.

Baca juga
Debat Cawapres, Mahfud MD: Food Estate Gagal dan Rusak Lingkungan, Rugi Dong Kita!

Inflasi hijau ini terjadi di sejulah negara maju seiring pemulihan ekonomi paska Covid-19. Inflasi ini pun diperparah dengan adanya perang Rusia-Ukraina.

"Meningkatnya pengeluaran untuk teknologi bebas karbon menyebabkan kenaikan harga bahan-bahan yang strategis untuk infrastruktur tersebut," tulis keterangan ECB.

Di Eropa, tingginya pajak karbon menyebabkan harga bahan bakar naik. Hal ini pun menimbulkan gerakan protes Rompi Kuning di Prancis pada 2018.

Artikel lainnya: Promo Samsung Galaxy S24 Series dari BCA dan Mandiri: Ada Diskon Hingga Rp1,5 Juta

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait