5 Fakta Film Kontroversial Pengkhianatan G30S PKI

  • Arry
  • 30 Sep 2021 07:11
Poster Film Pengkhianatan G30S/PKI(ist/ist)

Film "Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI" sampai saat ini masih mengundang kontroversi. Film tersebut bahkan disebut sebagai propaganda rezim Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto.

Film Pengkhianatan G30S-PKI diproduksi Perum Perusahaan Film Negara (PPFN) pada 1984. Arifin C Noer adalah sutradara film fenomenal tersebut.

Film ini mengisahkan kekejaman PKI dan cerita penculikan dan penyksaan 6 jenderal dan 1 perwira militer.

Para jenderal dan perwira itu kemudian dikubur dalam satu lubang di kawasan Lobang Buaya. Mereka yang gugur kemudian mendapat gelar Pahlawan Revolusi.

Berikut 5 fakta unik film Pengkhianatan G30S/PKI:

1. Dibuat dalam waktu 2 tahun dengan anggaran Rp800 juta

Film ini menghabiskan anggaran Rp800 juta. Selain itu, Arifin C Noer membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menyelesaikan film ini.

Baca Juga
Pemerintah Izinkan PKI Berdiri Lagi, Benarkah?


2. Pecahkan rekor penonton

Berdasarkan data Harian Kompas (31/12/1984), film Pengkhianatan G30S/PKI ditonton 699.282 orang. Data ini khusus untuk wilayah di Jakarta saja.

Angka itu bahkan mengalahkan penonton film Nyi Blorong yang mencatat 354.790 penonton. Film ini diproduksi pada 1982.


3. Diputar terus menerus selama 13 tahun

Pada masa Orde Baru, film Pengkhianatan G30S/PKI adalah film yang wajib ditonton. Film ini pun selama 13 tahun selalu diputar tepat pada tanggal 30 September.

Hal inilah yang kemudian membuat film Pengkhianatan G30S/PKI merupakan propaganda pemerintahan Soeharto.

Baca Juga
Pangkostrad: Soal Patung Soeharto-Nasution Raib, Gatot Harus Tabayyun


4. Berakhir di era reformasi

Setelah lengsernya Soeharto sebagai Presiden dan berakhirnya Orde baru, Pengkhianatan G30S/PKI kemudian tak lagi menjadi film yang wajib ditonton.

Departemen Penerangan beralasan film tersebut sudah 13 tahun secara terus menerus diputar. "Karena terlalu sering diputar, filmnya juga sudah kabur," ucap Dirjen RTF Deppen Ishadi SK.

Baca Juga
Siapa AY Nasution, yang Suruh Bongkar Patung Soeharto di Kostrad?


5. Banyak pro dan kontra

Para sejarawan meragukan soal film Pengkhianatan G30S/PKI ini karena dinilai ceritanya tidak sama dengan yang terjadi pada 1965.

Selain itu, film ini juga dinilai terlalu banyak mempertontonkan kekerasan. Seperti pada saat penculikan dan penyiksaan para jenderal di Lobang Buaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait