Tak Disangka, Pemegang Salah Satu Hak Paten Vaksin AstraZeneca Peneliti Indonesia

  • Arry
  • 31 Jul 2021 16:29
Vaksin AstraZeneca(mika baumeister/unsplash)

Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang digunakan untuk mengatasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Vaksin AstraZeneca dikembangkan di Jenner Institute Universitas Oxford, Inggris. Penelitiannya di bawah pimpinan Prof Sarah Gilbert.

Namun, siapa sangka, salah satu pemegang hak paten vaksin AstraZeneca adalah peneliti asal Indonesia. Dia adalah Carina Citra Dewi Joe.

Merangkum dari World Today, Sabtu (31/07/2021) Carina Joe ikut andil dalam pembuatan vaksin AztraZeneca. Bahkan ia adalah salah satu pemilik paten vaksin AstraZeneca khususnya di bidang manufaktur skala besar.

Berdasarkan keterangan Carina, vaksin AstraZeneca tersebut terdiri dari beberapa paten. Setidaknya lebih dari enam paten yang berasal dari berbagai bidang. Salah satunya dimiliki oleh Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford, Sarah Gilbert. Namun Carina menjelaskan bahwa paten tersebut tidak dimiliki Sarah seluruhnya.

Menurut Carina, saat mendapat proyek uji klinis vaksin, ia seperti mendapat tanggung jawab besar. Sebab, hasil kerjanya akan memiliki pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat secara global.

“Perasaannya ada senangnya, ada susahnya juga. Saya berbicara mewakili tim saya, tim manufacturing dari Jenner Oxford. Kita bekerja super keras ,” kata Carina dalam acara virtual bincang santai di Instagram Live Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, beberapa waktu lalu.

Saat pandemi, ia dan timnya bekerja tujuh hari. Mereka bekerja lebih dari 12 jam sehari.

“Pas pandemi itu kita kerja tujuh hari seminggu. Lebih dari 12 jam sehari, tanpa libur, tanpa istirahat 1,5 tahun itu, supaya bisa digunakan untuk seluruh dunia. Itu susahnya,” ujarnya.

Selain itu ia mengungkapkan rasa senangnya. Ia senang karena vaksin Oxford-AstraZeneca ini sekarang telah disetujui di 178 negara di seluruh dunia. Dan hingga awal Juli ini 700 juta dosis vaksin tersebut sudah digunakan di seluruh dunia.

Selain Carina, salah satu karyawan PT Bio Farma (Persero), Indra Rudiansyah bekerja untuk tim Jenner Institute pimpinan Profesor Sarah Gilbert dalam uji klinis vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Mengenal Indra Rudiansyah, Pemuda RI di Balik Vaksin AstraZeneca

Awal perkenalan Erick dan Indra terjadi usai saat delegasi Indonesia dengan manajemen AstraZeneca perihal pengadaan vaksin Covid-19 pada Oktober 2020, Erick menyempatkan waktu berkumpul dengan putra-putri Indonesia yang berada di kawasan setempat. Dalam kesempatan itu, Indra juga ikut terlibat.

Sayangnya Erick belum mengetahui bahwa lelaki kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu merupakan karyawan Induk Holding BUMN Farmasi. Erick menyebut, dirinya kaget setelah mengetahui bahwa pria yang tengah menyelesaikan studi S3 Program Clinical Medicine, University of Oxford, merupakan keluarga besar Kementerian BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait