Gunung Krakatau 2 Kali Meletus, Gunung Merapi 3 Kali Muntahkan Awan Panas

  • Arry
  • 6 Februari 2022 23:14
Erupsi Gunung Merapi(magma indonesia/esdm.go.id)

Dua gunung berapi di Indonesia, Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau tengah bergejolak. Pada Minggu, 6 Februari, kedua gunung itu tercatat menunjukan aktivitasnya.

Berdasarkan data dari Magma Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda tercatat dua kali meletus. Letusan pertama terjadi pada pukul 07.03 WIB. Letusan kedua terjadi pukul 10.05 WIB.

Pada letusan pertama, tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekira 757 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 103 detik.

Kemudian pada letusan kedua, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi 223 detik.

Letusan ini terjadi tiga hari berturut-turut. Pada 4 Februari, Gunung Anak Krakatau bahkan 9 kali meletus. Sementara pada 5 Februari tercatat satu kali meletus.

Baca Juga
Gunung Anak Krakatau Meletus Lagi Pagi Ini, Tinggi Abu Vulkanik 1.500 Meter

Selain Gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi yang berada di Magelang, Jawa Tengah, juga menunjukkan aktivitasnya. Magma Indonesia mencatat erupsi Gunung Merapi terjadi pada pukul 15.12 WIB.

Erupsi membuat tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekira 3.568 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 129 detik.

Kemudian pada pukul 16.35 WIB, kembali terjadi guguran awan panas dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 155 detik. Sementara jarak luncur 2.000 m ke arah Kali Bebeng. Arah angin ke timur.

Dan pada pukul 17.13 WIB terjadi guguran awan panas ketiga. Guguran awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 127 detik. Jarak luncur 1.800 m ke arah Kali Bebeng. Arah angin ke timur.

Untuk Gunung Merapi ini, Magma Indonesia merekomendasikan:

  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
  2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
  3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
  4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

 

Artikel lainnya

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan