Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur Hingga Pesawat Keluar Jalur, Ini Kata KNKT

  • Arry
  • 9 Maret 2024 08:53
Maskapai Batik Air(batik air/batikair.com)

Pilot dan Kopilot maskapai Batik Air tertidur selama sekitar 30 menit saat tengah menerbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Begini hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.

KNKT mengungkapkan, peristiwa ini terjadi pada 25 Januari 2024. Saat itu keduanya tengah menerbangkan pesawat Airbus beregistrasi PK-LUV.

Sang pilot diketahui berusia 32 tahun. Sedangkan kopilot berusia 28 tahun. Keduanya tertidur selama sekitar 30 menit dan menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi.

"Pada 28 menit setelah transmisi terakhir yang direkam dari kopilot, pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar," tulis KNKT dalam laporan investigasinya, dikutip Sabtu, 9 Maret 2024.

Baca juga
AC dan Lampu Kabin Mati Bikin Penumpang Panik, Ini Penjelasan Batik Air

Berdasar laporan KNKT, kopilot sempat bercerita kepada pilot bahwa dirinya tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Oleh sebab itu, sang pilot menawarkan kopilot istirahat selama penerbangan.

Berdasar catatan KNKT, kopilot sempat mendapatkan waktu istirahat selama 53 jam sebelum bertugas pada 25 Januari 2024. Namun, dia memiliki bayi kembar berumur satu bulan. Selama di rumah, kopilot mendampingi istrinya merawat bayi kembar mereka.

Kopilot pun akhirnya memutuskan tidur saat terbang usai ditawari istirahat oleh sang pilot. Saat itu kondisi pesawat tengah berada di ketinggian 36 ribu kaki pada pukul 08.37 waktu setempat.

Kopilot tidur di kokpit sekitar 30 menit. Pilot lalu mengambil alih tugas kopilot. Sang pilot pun sempat melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta.

Baca juga
Viral Listrik dan AC Batik Air Mati, Penumpang Panik dan Ancam Buka Pintu Darurat

Pesawat saat itu terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik jalan. Namun tak lama berkontak dengan petugas lalu lintas atau sekitar pukul 08.43 waktu setempat, sang pilot ikut tertidur.

Pusat kendali udara Jakarta sempat bertanya kepada kru pesawat, berapa lama A320 itu perlu terbang pada jalurnya. Namun, mereka tidak mendapatkan balasan dari pilot. Akhirnya, petugas menghubungi pesawat dengan berbagai upaya, termasuk meminta pilot lain memanggil awak pesawat.

Hingga sekitar 28 menit, pilot itu kemudian terbangun. Dia langsung menyadari pesawat tidak berada di jalur yang tepat. Sang pilot kemudian langsung membangunkan kopilotnya.

Setelah itu, pilot baru menanggapi panggilan dari panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Dia beralasan mengalami masalah komunikasi radio sehingga tidak merespons panggilan dari Jakarta.

Akhinrya pilot dan kopilot mampu menerbangkan burung besi dan mendarat dengan aman di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten. Tak ada korban jiwa maupun kerusakan pesawat.

Atas peristiwa ini, KNKT mendesak Batik Air mengembangkan prosedur penerbangan dengan rinci dan melakukan pemeriksaan kokpit untuk memastikan layanan dilaksanakan dengan benar.

Artikel lainnya: BMKG Rilis Cuaca Ekstrem Berlanjut Hingga 14 Maret, Ini Daftar Wilayah Terdampak

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan