Nabi Muhammad Melarang Meniup Makanan dan Minuman Panas, Begini Penjelasan Medisnya

  • Arry
  • 22 Feb 2023 13:05
Ilustrasi meniup minuman panas(ist/unsplash)

Nabi Muhammad SAW memberikan banyak contoh soal adab menyantap makanan. Seperti melarang pengikutnya meniup makanan dan minuman yang panas. Ternyata larangan itu ada penjelasan medisnya.

Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Abbas, "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya". (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dari Asma binti Abu Bakr, sesunguhnya jika beliau membuat roti tsarid wadahnya beliau ditutupi sampai panasnya hilang kemudian beliau mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya".

Dalam hadist lain disebutkan, "Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang bernafas dalam sebuah wadah, atau meniup makanan dalam wadah tersebut. (H.R at-Tirmidzi).

Baca juga
Kenapa Rasulullah Mampir di Masjidil Aqsa Sebelum ke Langit ke-7 Saat Isra Miraj

Rasulullah pun menganjurkan agar umatnya menunggu terlebih dahulu makanan atau minuman hingga tidak panas lagi. Setelah itu baru diperbolehkan untuk menyantapnya.

Larangan tersebut bukan berarti meniup makanan atau minuman panas adalah tindakan yang haram. Namun hanya makruh atau lebih baik dihindarkan.

Dari larangan tersebut ternyata ada penjelasan medis soal bahaya meniup makanan atau minuman panas. Melansir Klikdokter, dr Adeline Jaclyn menjelaskan, meniup makanan panas dapat mentransfer mikroorganisme berbahaya.

“Terdapat studi yang meneliti jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tidak ditiup. Didapatkan hasil perbedaan yang signifikan antara keduanya, yaitu lebih banyak mikroorganisme pada (makanan) yang ditiup,” ungkap dr. Adeline.

Baca juga
Resep Ayam Penyet, Menu Nikmat dan Sedap Untuk Makan Malam

dr. Dyah Novita Anggraini menambahkan, meniup makanan panas dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit.

“Tidak boleh meniup makanan panas. Itu lebih kepada kuman yang ada di mulut atau bakteri di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan,” ungkap dr. Dyah Novita.

Selain itu, saat meniup makanan atau minuman, maka tubuh akan melepaskan karbon dioksida dan karbon monoksida. Dua zat itu akan bereaksi dengan partikel air dalam makanan dan akan membentuk asam karbonat.

"Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun. Jadi, jika mengonsumsi makanan setelah meniupnya, tubuh Anda akan kemasukan lebih banyak asam karbonat dan karbon monoksida," ujarnya.

Baca juga
7 Makanan Penyubur Kandungan Agar Cepat Hamil

Ilmuwan makanan sekaligus profesor dari Clemson University, Paul Dawson, dalam Journal of Food Research tahun 2012, membuktikan saat meniup makanan panas, akan banyak bakteri pada makanan tersebut. Dia membuktikannya pada kue ulang tahun yang lilinya ditiup dan tidak ditiup.

Hasilnya, jumlah bakteri pada kue ulang tahun yang lilinnya ditiup meningkat 1.400 persen atau 15 kali lipat dibanding dengan kue yang tidak ditiup.

“Jumlah bakteri sangat bervariasi dari orang ke orang berdasarkan seberapa ceroboh seseorang ketika meniup lilin mereka, tetapi hal itu memang terjadi,” kata Dawson dikutip dari CNN.

"Saya tidak tahu kemungkinan hal ini terjadi, tetapi sebenarnya jika seseorang sakit, membawa penyakit, dan meniup kue ulang tahun, akan terjadi perpindahan bakteri,” ujarnya.

Artikel lainnya: Fenomena Langka Air Laut di Perairan Gunungkidul Terbelah Jadi 2 Warna

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait