Ribuan driver ojol dan kurir menggelar demo dan mematikan aplikasi mereka. Pihak aplikator yakni Grab hingga Gojek memastikan layanan tetap normal.
“Spesifik operasional usaha Grab akan tetap berlangsung seperti biasa, tidak ada perubahan,” kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy dalam keterangannya.
“Enggak perlu khawatir juga kalau seandainya memang kesulitan dapat driver, sistem kita akan otomatis mengalokasikan ke mitra-mitra pengemudi lainnya karena kita tahu bahwa mitra-mitra pengemudi tetap harus mencari nafkahnya besok juga, jadi kita juga mencoba melindungi mereka,” katanya.
Grab mengimbau pengguna merencanakan perjalanan lebih awal untuk menghindari potensi keterlambatan di area terdampak demo.
Baca juga
Driver Ojol Gelar Demo dan Matikan Aplikasi Massal 20 Mei, Ini 5 Tuntutannya
Sementara itu, Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, meminta mitra tetap beroperasi seperti biasa.
“Memang kami juga imbau ke driver-driver, kami mohon juga tetap bijaksana, juga bisa datang ke kantor kami kalau misalkan memang ada keluh kesah,” ucap Rafi.
Sedangkan Presiden Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo, menyatakan pihaknya membuka komunikasi dengan mitra jika ada keluhan. Dia pun menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan dalam ekosistem digital transportasi yang mencakup jutaan mitra, konsumen, dan pelaku UMKM.
Untuk diketahui, ribuan driver ojol akan menggelar aksi pada Selasa, 20 Mei 2025, mulai pukul 13.00 WIB. Aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelanggaran potongan aplikasi oleh aplikator.
“Kota Jakarta akan diserbu pengemudi ojek online gabungan roda dua dan roda empat dalam rangka aksi unjuk rasa akbar dan reuni aspirasi aksi akbar 205,” kata Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono.
Demo akan digelar di sejumlah lokasi mulai dari Kementerian Perhubungan, Gedung DPR, Istana Merdeka, DPR RI, Kantor-kantor Aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.
Aksi ini menyoroti soal adanya dugaan pelanggaran terhadap Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022 yang mengatur potongan maksimal 20 persen. Para mitra menilai, pihak aplikator ada yang mengambil potongan hingga 50 persen.
Artikel lainnya: Budi Arie Bicara Soal Jatah 50% Pengamanan Judi Online: Narasi Jahat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News