Kronologi Pesawat Jatuh di TPU Ciampea Bogor yang Tewaskan Pilot F16 Marsma TNI Fajar

  • Arry
  • 4 Agt 2025 06:01
Marsekal Pertama TNI Fajar Adrianto tewas usai pesawat yang dia piloti jatuh di Bogor(@fajar_f16/instagram)

Pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia atau FASI jatuh di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Insiden ini menewaskan Marsekal Pertama TNI Fajar Adrianto. Ini kronologinya.

Kecelakaan pesawat ini melibatkan pesawat jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik FASI. Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 09.08 WIB.

"Penerbangan tersebut merupakan bagian dari latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai upaya pembinaan dan pemeliharaan kemampuan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, dalam keterangannya.

Menurutnya, pesawat hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB. Tak lama TNI menerima informasi pesawat ditemukan jatuh di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea.

Baca juga
Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Mantan Kadispen TNI AU Marsma Fajar Tewas

Saat itu, kedua awak yang menumpangi pesawat tersebut langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto.

"Namun, Marsma TNI Fajar Adriyanto dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” terang Nyoman.

Suadnyana memastikan, penerbangan itu merupakan bagian dari kegiatan rutin FASI yang berada di bawah binaan TNI AU. Dalam penerbangan itu, Marsma Fajar bertindak sebagai pilot dan didampingi oleh Roni sebagai co-pilot.

"Pesawat telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) dengan nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja, dan merupakan sortie kedua hari itu. Kondisi pesawat dinyatakan laik terbang,” jelasnya.

"Kami telah memastikan bahwa seluruh prosedur penanganan insiden berjalan sesuai ketentuan. Saat ini, jenazah Marsma Fajar disemayamkan di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi lanjutan,” ujar Nyoman.

TNI menjelaskan, Marsma TNI Fajar Adriyanto adalah penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. Almarhum lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992.

“Almarhum pernah menjabat berbagai posisi strategis seperti Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, hingga Kapoksahli Kodiklatau,” tuturnya.

Marsma Fajar juga menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah pertahanan udara Indonesia, termasuk dalam peristiwa intersepsi pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada 2003.

“Atas nama keluarga besar TNI AU, kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia,” ujarnya. 

Artikel lainnya: Viral Penumpang Ngamuk dan Teriak Ada Bom Gegara Lion Air Jakarta-Medan Delay

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait