Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat, Bos Indomie: Tidak Akan Naik Lagi

  • Arry
  • 11 Agt 2022 12:02
Indomie Goreng(ist/ist)

Pemerintah menyatakan harga mi instan di Indonesia berpotensi naik hingga tiga kali lipat. Hal ini menyusul tingginya harga gandum dunia efek dari perang Rusia-Ukraina.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang angkat bicara soal potensi kenaikan harga mi instan. Dia memastikan harga Indomie tidak akan naik sampai tiga kali lipat.

Pria yang akrab disapa Franky itu menjelaskan, harga gandum internasional sempat mencapai level tertinggi pada Mei 2022. Namun, kini harga sudah berangsur menurun.

“Harga gandum tertinggi sudah lewat dan sepertinya tidak akan naik lagi,” kata Franky dikutip dari Tempo, Kamis, 11 Agustus 2022.

Franky menjelaskan, gandum yang dipakai sebagai bahan baku Indomie sebagian besar dipasok dari Kanada dan Amerika Serikat. Harga gandum dari kedua negara tersebut memang sempat naik.

Baca juga
Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat, Ini Harga Indomie Cs Sekarang

Kenaikan harga gandum bukan semata-mata karena adanya konflik di Ukraina dan Rusia. Tetapi karena panen yang kurang baik di Kanada dan Amerika Serikat.

“Harga gandum sudah memperlihatkan tren kenaikan sejak 2021 dan tidak semata-mata karena konflik Ukraina-Rusia, tetapi juga karena panen yang kurang baik di Amerika Utara,” jelasnya.

Franky menjelaskan, harga terigu serbaguna dan protein tinggi telah naik 6 persen. Sedangkan harga tepung protein naik 15 persen. Menurutnya, harga Indomie juga sudah mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Potensi kenaikan harga mi instan dilontarkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, saat ini kondisi pangan dunia sedang dalam tidak baik-baik saja.

Selain hantaman badai Covid-19, juga terjadi adanya perubahan iklim global yang sangat memengaruhi sektor pangan. Selain itu, perang di Ukraina juga menyebabkan lonjakan harga gandum dunia.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak, dari mi banyak dari gandum besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya bicara ekstrem saja ini, ada gandumnya tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus mi gitu loh," kata Syahrul dikutip dari Youtube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa 9 Agustus 2022.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait