Farzah Dwi Jadi Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan, Rumah Sakit Sebut Karena Covid

  • Arry
  • 24 Okt 2022 11:16
Gas air mata ditembak ke tribun penonton dalam Tragedi Kanjuruhan(ist/ist)

Korban tewas Tragedi Kanjuruhan bertambah jadi 135 orang. Korban terbaru adalah Farzah Dwi Kurniawan. Pihak rumah sakit menyatakan Farzah meninggal usai dirawat Covid-19.

Farzah meninggal dunia di RS Saiful Anwar Malang pada Minggu, 23 Oktober 2022 pukul 22.50 WIB.

Kasubbag Humas RSUD Saiful Anwar Malang, Donny Iryan Vebry Prasetyo, menjelaskan Farzah meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan terkait kasus Covid-19.

"Terakhir di HCU Incovit. Terakhir di swab PCR tanggal 15 Oktober 2022 hasilnya masih positif (Covid-19)," kata Donny, Senin, 24 Oktober 2022.

Baca juga: Kader PSI Penjual Dawet Minta Maaf Sebar Hoaks Aremania Mabuk Saat Tragedi Kanjuruhan

Menurut Donny, Farzah rencananya akan dites ulang pada 25 Oktober 2022. Namun, korban meninggal sebelum menjalani tes.

"Rencana diswab lagi tanggal 25 Oktober," tuturnya.

Meski terkonfirmasi Covid, penanganan jenazah Farzah di rumah duka diperlakukan layaknya jenazah pada umumnya. Tidak ada protokol Covid yang dilakukan.

Baca juga: Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Ketum dan Exco PSSI Harus Mundur

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga Arema FC ve Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan.

Peristiwa bermula saat Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Usai pertandingan, pemain Persebaya langsung diamankan untuk keluar dari stadion.

Setelah itu, sejumlah Aremania turun ke lapangan untuk mendatangi para pemain Arema. Aremania yang masuk ke lapangan semakin banyak.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Pengurus PSSI Tak Mau Mundur Tak Apa, Dianggap Amoral

Kondisi kemudian memanas. Polisi yang berjaga pun kemudian melontarkan puluhan gas air mata untuk membubarkan massa. Gas air mata tidak hanya ditembak ke pinggir lapangan, tetapi juga ke area tribun penonton.

Akibatnya, penonton panik dan saling berebut keluar dari stadion. Namun pintu stadion yang tertutup membuat suporter menumpuk di stadion.

Korban kemudian berjatuhan. Tak hanya Aremania yang menadi korban, tapi satu polisi juga tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Polri Akui Penggunaan Gas Air Mata Kedaluwarsa Saat Tragedi Kanjuruhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait