Ada Fenomena Super Blue Moon dan Planet Saturnus 30-31 Agustus, Cek Jadwalnya

  • Arry
  • 30 Agt 2023 18:16
Ilustrasi Super Blue Moon(@yogidan2012/unsplash)

Fenomena Super Blue Moon akan terjadi pada 30-31 Agustus 2023. Fenomena ini dapat disaksikan langsung tanpa bantuan ala apa pun. Selain itu, Planet Saturnus pun juga akan menghiasi langit bersamaan dengan Super Blue Moon.

Fenomena Super Blue Moon ini merupakan rangkaian fenomena bulan purnama Supermoon yang terjadi pada 2023. Pertama pada terjadi pada 3 Juli, Sturgeon Moon di 1 Agustus, dan terakhir pada 29 September mendatang.

Sementara Super Blue Moon 30 Agustus ini akan menjadi supermoon paling terang dibanding yang lainnya. Hal ini karena bulan akan berjarak sekitar 222.043 mil atau setara 357.344 Km dari Bumi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Super Blue Moon akan terjadi puncaknya di Indonesia pada:

  • 31 Agustus 2023 - 20.35 WIB
  • 31 Agustus 2023 - 21.35 WITA
  • 31 Agustus 2023 - 22.35 WIT

Baca juga
5 Fenomena Sains yang Tertulis di Al-Qur'an

Cara menyaksikannya cukup dengan mengarahkan mata ke langit dan melihat langsung ke arah Bulan.

Kenapa Disebut Blue Moon?

Fenomena Supermoon 30 Agustus ini diberi nama sebagai Blue Moon dengan sejumlah alasan. Melansir laman Space.com, NASA menyatakan Blue Moon merupakan bulan purnama penuh ketiga yang terjadi pada satu musim dengan empat bulan purnama.

Blue Moon juga merupakan bulan purnama kedua pada Agustus ini, setelah Sturgeon Moon yang terjadi pada 1 Agustus lalu. Selain itu, Blue Moon merupakan supermoon, artinya bertepatan dengan perigee atau titik orbit saat bulan paling dekat dengan Bumi.

Saturnus di tengah Super Blue Moon

Fenomena Super Blue Moon juga akan dihiasi dengan penampakan Planet Saturnus. Planet yang memiliki cincin melingkar ini memang tengah menampakkan diri pada akhir Agustus 2023.

Planetarium dan Observatorium Jakarta menjelaskan Super Blue Moon itu akan terjadi bersamaan dengan fenomena konjungsi Saturnus.

Konjungsi merupakan peristiwa pertemuan atau papasan dekat semu antara dua objek di langit relatif dari pengamat di Bumi.

"Bulan akan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dibandingkan bulan purnama biasanya, namun perbedaannya tidak signifikan," tulis penjelasan Planetarium.

"Di dekat Bulan akan tampak titik cahaya seperti bintang tapi tidak berkelip-kelip, itulah Planet Saturnus," lanjut Planetarium.

Syarat paling penting untuk dapat mengamati fenomena ini, kata Planetarium, adalah langit malam dengan cuaca cerah.

Artikel lainnya: Mantan Chef Ungkap Jangan Kunjungi McDonalds Pada Pukul 10.30 Pagi, Ini Alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait