Bolehkah Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo, Ini Pandangan dalam Islam

  • Arry
  • 4 Nov 2021 04:44
Ilustrasi Panti Jompo(@vladsargu/unsplash)

Timbul polemik anak menitipkan orang tuanya di panti jompo. Bagaimana pandangan Islam terhadap fenomena menitipkan orang tua ke panti jompo?

Perintah berbakti kepada orang tua adalah wajib dilakukan seorang muslim. Bahkan dalam Alquran, berbakti kepada orang tua merupakan perintah kedua yang harus dilakukan setelah mengesakan Allah SWT.

“Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak.” (QS. Al-An’am [6]: 151).

Dalam surat Al-Isra, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra` [17]: 23-24).

Rasulullah SAW pun menegaskan, berbakti kepada orang tua merupakan amalan kedua yang wwajib dilakukan setelah melaksanakan shalat wajib pada waktunya. Bahkan lebih utama dibanding berjihad kepada Allah.

“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT. Beliau bersabda: ”Shalat pada waktunya.” aku bertanya lagi lalu apalagi? Rasul bersabda: “berbuat baik kepada orang tua.” lalu aku bertanya lagi, kemudian apa ya Rasulallah SAW.? Rasul bersabda: “ Jihad di jalan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan Nabi Muhammad SAW menegaskan, sangat hina dan merugi anak-anak yang masih bisa bertemu dengan orang tuanya saat memasuki usia tua, namun tidak bisa memanfaatkannya untuk masuk surga dengan berbakti.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW, bersabda: “Sungguh hina, sungguh hina dan sungguh hina dia” lalu ada yang bertanya kepada beliau: “Bagi siapakah kehinaan itu wahai Rasulullah?”,

Rasulullah SAW bersabda: "Yaitu orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya dalam keadaan tua (jompo), kemudian ia tidak masuk surga (dengan berbakti kepadanya).” (HR. Muslim).

Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Bakrah, ia berkata, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW., beliau bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?” Beliau mengulangi tiga kali. Lalu mereka berkata: “Iya wahai Rasululah.”

“Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua. Beliau lalu duduk yang tadinya bersandar seraya mengatakan: “Ketahuilah! dan persaksian palsu.” Abu Bakrah berkata: “Rasulullah SAW. terus mengulangi sehingga kami mengatakan: ‘seandainya beliau berhenti.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ustaz Abdul Somad pernah menanggapi pertanyaan tentang bolehkan menitipkan orang tua di panti jompo.

"Ada satu dosa yang kita buat di dunia, kita akan dapat balasan di dunia dan di akhirat, yaitu durhaka kepada orang tua," kata Ustaz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube Smart Amal yang diunggah pada 24 Februari 2018.

"Ada satu dosa yang kita buat di dunia, kita akan dapat balasan di dunia dan di akhirat, yaitu durhaka kepada orang tua," jelasnya.

Menurutnya, bisa jadi dengan menitipkan orang tua ke panti jompo, semua kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Namun, kita tidak tahu perasaan mereka.

"Orang tua telah berkorban, meregang nyawa untuk melahirkan dan merawat anaknya hingga dewasa. Begitu anak sudah dewasa, anak justru keberatan merawat orang tuanya dan memilih menitipkannya ke Panti Jompo. Tentu saja hal ini sangat melukai hati orang tua," kata UAS.

Wallahu a’lam bish shawab.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait