Mengenal Terapi Cuci Otak yang Bikin Dokter Terawan Berpolemik dengan IDI

  • Arry
  • 30 Mar 2022 15:45
Ilustrasi otak manusia(@averey/unsplash)

Dokter Terawan Agus Putranto telah dinyatakan dipecat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia atau IDI. Salah satu alasan pemecatan ini adalah polemik mengenai terapi Cuci Otak milik dokter Terawan yang dipermasalahkan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau MKEK.

Metode terapi Cuci Otak ini berasal dari disertasi dokter Terawan yang berjudul 'Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis'.

Metode Cuci Otak ini dilakukan dengan cara menyemprotkan heparin atau cairan penangkal penggumpalan darah ke otak melalui pembuluh darah dengan menggunakan Digital Subtraction Angiography (DSA).

Dokter Terawan jua mempublikasikan jurnal ilmiah yang berjudul Intra Arterial Heparin Flushing Increases Manual Muscle Test – Medical Research Councils (MMT-MRC) Score in Chronic Ischemic Stroke Patient.

Baca Juga
Dokter Terawan Dipecat, Eks Menkes Siti Fadilah: IDI Pembina, Bukan Pembinasa Dokter

Dalam jurnal ilmiah ini dijelaskan, metode Cuci Otak digunakan untuk pengobatan stroke jenis iskemik dan tidak menyebutkan jenis stroke lainnya.

Stroke iskemik ini muncul jika terjadi penyumbatan di cabang pembuluh darah yang biasanya disebabkan kolesterol dan racun dalam tubuh seperti radikal bebas.

Terawan mengklaim telah melakukan tes peningkatan kontraksi otot sebelum dan sesudah pasiennya melakukan Cuci Otak. Setelah itu, dia melihat peningkatan skor pada beberapa sampel dan menyimpulkan metode Cuci Otak-nya memiliki efek signifikan pada pasien dengan stroke iskemik.

Pada 2018, dokter Terawan membuka terapi Cuci Otaknya ini di RS Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto. Dia yang memimpin langsung pengobatan ini.


Selanjutnya prosedur Cuci Otak dokter Terawan >>>

 

Prosedur Cuci Otak harus menjalani beberapa tahap. Pertama, dokter akan melakukan diagnosis menggunakan DSA. Caranya dengan memasukkan selang kecil ke pembuluh nadi melalui pangkal paha.

Dari selang yang disebut kateter ini, kemudian dialirkan cairan kontras untuk memperlihatkan dengan jelas kondisi pembuluh darah, misal melihat lokasi yang tersumbat.

Baca Juga
Dokter Terawan Buka Suara Soal Dipecat IDI: Boleh Nginap atau Diusir?

Tahap kedua, cairan heparin kemudian disemprotkan ke arteri otak (karotis dan vertebralis) di bagian kiri dan kanan melalui pembuluh darah. Cairan heparin ini diyakini dokter Terawan dapat menghancurkan bekuan yang menyumbat aliran darah yang berpotensi mengakibatkan stroke.

Terawan mengklaim, setelah bekuan tersebut hancur oleh cairan heparin, maka aliran darah akan kembali lancar. Hal ini pun dapat meningkatkan kekuatan gerak otot-otot.

Baca Juga
Jejak Perseteruan Dokter Terawan vs IDI: Dua Kali Dipecat

Dipertanyakan IDI

Terapi Cuci Otak ini kemudian dipertanyakan IDI. Organisasi profesi dokter itu menilai terapi Cuci Otak ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Bahkan IDI menyatakan telah mendapatkan banyak keluhan dari pasien usai menjalani terapi tersebut.

Akibatnya, pada 26 Februari 2018, IDI mengeluarkan keputusan untuk memecat dokter Terawan dari keanggotaan untuk sementara.

Dan polemik itu berlanjut hingga saat ini. MKEK merekomendasikan agar IDI memecat Terawan secara permanen akibat deretan pelanggaran yang telah dilakukannya.

 

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait