6 Praktik Perdukunan yang Sangat Ditentang Rasulullah SAW

  • Arry
  • 30 Agt 2022 06:39
Ilustrasi perdukunan(ist/ist)

Praktik perdukunan hingga tukang ramal sudah marak terjadi sejak zaman dahulu kala. Tak hanya di Indonesia, praktik semcam itu pun banyak dilakukan bangsa Arab zaman dahulu.

Praktik perdukunan ini sangat dilarang dalam Islam. Hal ini lantaran bertentangan dengan keimanan. Allah SWT berfirman:

"Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” (QS An Naml ayat 65)

Nabi Muhammad SAW pun mmeberikan peringatan keras atas praktik perdukunan yang terjadi.

"Siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan ucapannya, maka telah kufur atas apa yang diturunkan kepada (Nabi) Muhammad SAW."

Baca juga
5 Fakta Pesulap Merah yang Bikin Padepokan Gus Samsudin Ditutup Paksa

Apa saja praktik perdukunan yang telah ada sejak zaman dahulu, berikut daftarnya:

Pertama adalah al-Kahanah. Praktik perdukunan ini seperti peramal yakni memberikan informasi tentang sesuatu atau hal ghaib yang bakal terjadi di masa depan.

Kedua, bentuk perbintangan. Praktik ini biasnaya mencoba melihat posisi bintang dan dikaitkan dengan apa yang bakal terjadi di masa depan. Orang biasanya melakukan hal ini untuk mengetahui soal penyakit, kematian, dan lain sebagainya.

Ketiga, al-irafah. Adalah sebuah praktik peramalan yang biasnaya mengklaim suatu lokasi atau sosok yang terlihat dalam sebuah peristiwa. Misalnya untuk mengetahui siapa pelaku pencurian.

Baca juga
Pesulap Merah Bongkar Trik Pawang Hujan, Mbak Rara Seret Nama Roy Suryo

Keempat, Thiyarah. Adalah sebuah ramalan penentuan nasib yang didasarkan pada suatu peristiwa. Misalnya, jika seseorang melihat atau mendengar sesuatu kemudian dikaitkan dengan apa yang bakal terjadi pada orang tersebut.

Kelima, yaitu Al-Hazi atau membuat garis atau tanda di pasir yang dipercaya bisa membawa peruntungan.

Keenam, yakni membaca air dalam cangkir yang disebut untuk mengetahui apa yang bakal terjadi di masa yang akan datang. Praktiknya yakni air itu diminum dan sisa air diterawang mengenai nasib orang yang meminum air tersebut. Sebab, orang zaman dahulu percaya bekas nafas dari orang yang meminum air di cangkir bisa memberikan tanda tentang masa depan.

Demikian praktik-praktik perdukunan yang sangat ditentang Nabi Muhammad SAW.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait