Idul Adha 2023 Akan Berbeda Hari, Ini Penjelasan BRIN dan BMKG

  • Arry
  • 13 Jun 2023 07:34
Ilustrasi penapakan hilal(bmkg/bmkg.go.id)

Perayaan Idul Adha 2023 diperkirakan bakal terjadi perbedaan hari. Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengungkapkan pendapatnya.

Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah tahun hijriah. Pemerintah baru akan menentukan Lebaran Haji 2023 saat sidang Isbat yang dilakukan pada 18 Juni 2023. Sidang dilakukan untuk menentukan dimulainya bulan Zulhijah 1444 Hijriah.

Namun, Muhammadiyah sudah menentukan Idul Adha 2023 jatuh pada 28 Juni 2023. Sedangkan pemerintah diperkirakan bakal menetapkan Idul Adha 2023 jatuh pada 29 Juni 2023.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan, ada kemungkinan perbedaan dalam perayaan hari raya Idul Adha di Indonesia. Hal itu disebabkan, pada saat sidang isbat, diperkirakan hilal belum terlihat di wilayah Indonesia.

Sehingga, Idul Adha 2023 diprediksi akan jatuh pada 29 Juni 2023.

Baca juga
Kapan Iduladha 2023, Ini Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

"Jadi 1 Zulhijah 1444 H, berdasarkan hisab imkan rukyat MABIMS, pada 20 Juni 2023 dan Idul Adha pada 29 Juni 2023. Kepastiannya menunggu sidang isbat," kata Thomas Djamaluddin dikutip dari blog pribadinya, Selasa, 13 Juni 2023.

Menurutnya, penentuan 1 Zulhijah itu didasarkan pada penetapan garis tanggal dengan kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dan kriteria Odeh dari aplikasi Accurate Time.

Berdasarkan metode MABIS, hilal ditentukan harus memiliki tinggi bulan minimal 3 derajat, elongasi geosentrik minimal 6,4 derajat, dari aplikasi Astronomis PP Persis.

Menurut Thomas, pada 18 Juni 2023, tinggi bulan di Aceh diperkirakan sudah mencapai sekitar 1,2 derajat. Namun angka tersebut terlalu rendah sehingga hilal sangat tipis dan sulit mengalahkan cahaya syafaq atau senja.

"Sehingga bulan Zulkaidah diistikmalkan (digenapkan) 30 hari dan 1 Zulhijah jatuh pada hari berikutnya, yaitu 20 Juni 2023," jelasnya.

"Dengan demikian Idul Adha diprakirakan pada 29 Juni 2023. Kepastiannya menunggu pengumuman hasil sidang isbat," ujarnya.

Baca juga
Soal Larangan Bercukur dan Potong Kuku Sebelum Iduladha, Ditujukan ke Siapa?

Sebaliknya, lanjut Thomas, hilal bisa saja terlihat di Arab Saudi pada 18 Juni 2023 berdasarkan kriteria dari MABIMS. Dengan demikian, awal bulan Zulhijah di Arab Saudi diprediksi jatuh pada 19 Juni. Sehingga Idul Adha akan dirayakan pada 28 Juni 2023.

Sementara itu BMKG juga menyatakan, tinggi bulan di Indonesia pada 18 Juni 2023 masih belum mencapai ketentuan dari aturan MABIMS.

Berdasarkan pengamatan, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 18 Juni 2023 berkisar antara -0,11 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,39 derajat di Sabang, Aceh. Lalu, elongasi saat Matahari terbenam pada 18 Juni 2023 berkisar antara 4,40 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 4,94 derajat di Sabang, Aceh.

"Dan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal Zulhijah 1444 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 18 Juni 2023 tersebut," tulis BMKG dalam lamannya.

PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 28 Juni

PP Muhammadiyah sudah lebih dahulu menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah. Penetapan itu didasarkan dari hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

"Tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M. Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M. Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023 M," bunyi Maklumat bernomor 1/MLM/I.0/E/2023 Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Syamsul Anwar MA, menjelaskan, pihaknya menetapkan awal bulan berdasarkan pada posisi geometris benda-benda langit yaitu Matahari, Bumi, dan Bulan. Utamanya, posisi geometris tersebut sudah memenuhi metode hisab wujudul hilal.

"Jadi, tidak soal terlihat dan tidak terlihatnya, yang penting posisi geometris itu sudah terpenuhi. Itu metode penetapannya, yang disebut dengan istilah Hisab Wujudul Hilal," ujarnya.

Artikel lainnya: Siap-siap Kecewa, Argentina Turun Tanpa Messi dan Tim Inti Saat Hadapi Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait