Beredar Hasil Autopsi Diplomat Arya Daru Tewas Akibat Dibunuh, Ini Kata Polisi

  • Arry
  • 25 Jul 2025 10:45
Arya Daru Pangayunan, Diplomat Kementerian Luar Negeri tewas di kamar kos (ist/ist)

Penyebab tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan masih misteri. Namun kini beredar hasil autopsi yang dilakukan National Security Agency of Republic Indonesia terhadap korban.

Dari dokumen yang beredar di media sosial, hasil autopsi dikeluarkan pada 22 Juli 2025. Hasil autopsi dalam dokumen itu dijelaskan kondisi Arya Daru yang meninggal dengan kepala dililit lakban.

Dari analisis NSA RI disebutkan, Arya Daru merupakan korban pembunuhan. Hal ini disebabkan dengan tugasnya di Kemenlu yang aktif dalam misi anti-perdagangan orang atau TPPO.

"Kematian Arya Daru Pangayunan bukan bunuh diri, melainkan bentuk pembunuhan terencana dan sistematis," tulis laporan itu.

Baca juga
Keanehan Kamar Kos Diplomat Arya Daru Diungkap Kompolnas

Terkait beredarnya hasil autopsi itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi buka suara. Dia memastikan hasil autopsi resmi belum keluar.

“Yang menyampaikan itu siapa?” kata Ade Ary, Kamis, 24 Juli 2025.

“Nanti kan hasilnya ada, beberapa hasil sudah ada di tangan penyelidik. Ya beberapa hasil ahli, tapi beberapa belum, nanti setelah lengkap semua akan dijelaskan semuanya,” tegas dia.

“Ya jadi kami juga berpesan kepada masyarakat, mohon disampaikan ya rekan-rekan media, agar bijak bermedsos,” tegas dia.

“Setiap informasi sekecil apa pun itu akan menjadi bahan pertimbangan penyelidik untuk melengkapi fakta dalam mengungkap peristiwa ini,” tambah dia.

Baca juga
Kemlu Ungkap Diplomat Arya Daru yang Tewas Misterius Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO

Saat ditanya apakah hasil autopsi itu hoaks atau tidak, Ade Ary tidak menjawab dengan gamblang.

“Saya tidak bisa menyampaikan atau tidak bisa mengomentari. Yang jelas itu adalah bagian yang akan didalami nanti oleh penyelidik ya. Karena zamannya sudah, medsos sudah seperti itu ya informasi, makanya kami imbau agar bijak bermedsos, hati-hati,” ucap dia.

“Yang jelas, pedoman dan prinsip-prinsip pengungkapan ini kami tidak boleh lari dari prinsip pengungkapan berbasis ilmiah, scientific crime investigation,” ujar dia.

“Kemudian melibatkan interprofesi berbagai ahli tadi, pengumpulan fakta, kemudian metode pembuktiannya, itu kami pedomani betul, kami harus rigid, harus hati-hati, agar proses ini dapat kami pertanggungjawabkan,” tambah dia.

Untuk diketahui, Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025 pagi. Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur dengan kondisi kepala terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Dari pemeriksaan TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban. Selain itu, polisi juga menemukan obat sakit kepala dan obat lambung di kamar kos korban.

Polisi juga menemukan sidik jari Arya Daru di permukaan lakban yang melilit kepalanya. Namun hingga kini polisi belum dapat mengungkap kematian misterius itu. 

Artikel lainnya: Satria Nekat Jadi Tentara Bayaran Rusia Usai Terlilit Pinjol Gegara Judol Rp750 Juta

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait