Geger Chat WA Komisioner KPK Johanis Tanak ke Pejabat ESDM: Bisalah Cari Duit

  • Arry
  • 14 Apr 2023 11:15
Komisioner KPK Johanis Tanak(setkab/setkab.go.id)

Johanis Tanak buka suara soal beredarnya percakapan WhatsApp yang viral di media sosial. Dia berdalih Idris adalah sahabat lamanya karena sama-sama pernah berprofesi sebagai jaksa.

"Seperti yang disampaikan saya adalah sahabat dan memang saya bersahabat dengan beliau. Saya satu kantor dengan beliau dulu sehingga persahabatan berjalan sebagaimana semestinya," kata Johanis di Jakarta, Kamis, 13 April 2023.

Untuk diketahui, sebelum masuk KPK, Johanis memiliki latar belakang sebagai seorang jaksa. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau pada 2014, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, hingga Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.

Sementara itu Idris, sebelum menjabat Kabiro Hukum maupun Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM, pernah menduduki sejumlah jabatan di kejaksaan. Mulai Satgasus PPTPK Jampidsus hingga Koordinator Asisten Intelijen di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Selain itu, Johanis Tanak juga menyatakan chat tersebut terjadi pada 2022. Sebelum dia menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.

"Itu sebelum saya tugas di sini [KPK]. Itu chatting ada tahun 2022. Itu chatting ada sebelum saya tugas sini [KPK]," kata Tanak.

Untuk diketahui, Johanis dipilih DPR menjadi Wakil Ketua KPK untuk menggantikan menggantikan Lili Pintauli Siregar pada 28 September 2022. Dia dilantik pada 28 Oktober 2022. Sementara percakapan itu terjadi pada 12 dan 19 Oktober 2022.

Artinya, Johanis Tanak sudah resmi diusulkan DPR menjadi pimpinan KPK saat chat terjadi.

Namun Johanis kembali berdalih, percakapan itu terjadi sebelum dirinya dilantik.

"Saya belum, terpilih. Belum tentu saya kemudian pasti dilantik, iya toh," ujar Tanak.

"Belum ada satu kepastian hukum kan di situ kan. Nah, kalau kecuali saya sudah dilantik dan melaksanakan tugas, itu tidak benar. Demi tuhan saya belum melaksanakan itu," tegas Tanak.

Johanis berdalih saat itu dia berkonsultasi dengan Idris sebelum membuka konsultan hukum saat pensiun dari kejaksaan.

"Tapi tidak ada hal-hal yang negatif karena saya sejak S2 (dan) S3 mendalami hukum bisnis sehingga saya lebih tertarik bergerak dalam bidang hukum bisnis. Saya berdiskusi dengan beliau, chatting dengan beliau bahwa saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan memberikan pendapat hukum atau legal opinion. Mungkin saja berikan hal-hal pengetahuan yang bersifat keperdataan kepada beliau," ujarnya.

Idris Sihite juga buka suara soal percakapan yang viral tersebut. Dia mengklaim percakapan terjadi sebelum mereka menjabat jabatan saat ini.

"Komunikasi itu terjadi antara saya dengan Pak JT sebelum Pak JT menjadi komisioner KPK," kata Idris Sihite di Jakarta.

"Diskusi sering kami lakukan, karena kami berasal dari instansi yang sama bahkan pernah berada dalam satu kantor," tuturnya.

Namun Idris berdalih percakapan yang beredar sudah direkayasa.

"Namun, perlu saya tegaskan juga, beberapa materi percakapan yang beredar tidak benar. Saya menduga sudah diedit atau direkayasa dengan maksud tertentu," klaim Idris Sihite.

"Saya juga mohon maaf, akibat berita yang tidak benar itu, membuat beberapa pihak tersakiti atau kurang nyaman. Saya sangat yakin, KPK akan tetap bekerja secara profesional sesuai dengan harapan masyarakat selama ini," ucap Idris.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait