Jimly Bicara Soal Impeachment Jokowi Jelang Putusan MKMK

  • Arry
  • 4 Nov 2023 18:01
Ketua Majelis Kehormatan Mahakmah Konstitusi Jimly Asshiddiqie(dkpp/dkpp.go.id)

Wacana impeachment alias pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo merebak jelang Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK memutuskan sidang etik Hakim Konstitusi.

Ketua MKMK, Jimlu Asshiddiqie, buka suara soal wacana pelengseran Presiden Jokowi. Dia menegaskan, soal pemakzulan adalah urusan politik.

"Itu urusan politik di DPR. Boleh aja dimakzulkan. Ada banyak sekali alasan Presiden dimakzulkan, banyak," kata Jimly, Sabtu, 4 November 2023.

Jimly pun menyinggung soal kasus penarikan Hakim Konstitusi Aswanto. Menurutnya, penarikan ini bisa menjadi bahan untuk pemakzulan. Jimly menjelaskan, kebijakan penarikan hakim konstitusi Aswanto itu tidak sah.

Baca juga
Jimly Ungkap 11 Pelanggaran Etik yang Dilaporkan ke MKMK, Terbanyak Soal Paman Gibran

"Tapi Presidennya menjalankan, melaksanakan. Alasannya DPR sudah memutus," tutur Jimly.

"Saya sudah bilang ke Menko (Polhukam), ini salah. Anda sebagai mantan Ketua MK harus melindungi MK. Tapi dia tidak berhasil dan sekarang jadi cawapres pula. Itu alasannya impeachment (pemakzulan) berat," jelasnya.

"Jadi kalau soal hukum kayak begitu, kita harus katakan yang benar adalah benar. Salah adalah salah," imbuhnya.

Meski demikian, Jimly menegaskan, pemakzulan presiden bukanlah hal yang mudah. Bahkan, upaya pelengseran presiden itu lebih sulit jika dibanding mengubah undang-undang dasar.

Baca juga
Daftar Keluarga Jokowi yang Jadi Pejabat: Gibran Hingga Ketua MK Anwar Usman

"Impeachment itu lebih sulit dari pada perubahan Undang-undang Dasar. Kuorumnya harus dua per tiga, kemudian keputusannya tiga per empat. Maka tidak mungkin Impeachment dilakukan menjelang Pemilu. Sudahlah lupakan," kata Jimly.

"Tapi dinamika di DPR, biarin aja. Itukan bagian dari pendidikan politik. Supaya DPR juga berfungsi untuk mengontrol pemerintahan. Tapi kalau ditanya saya ya tidak mungkin," kata Jimly.

"2,5 abad Presiden Amerika, belum ada yang diberhentikan melalui mekanisme impeachment. Jadi kalau orang baca buku saya, dia tau apa itu mekanisme impeachment. Itu cuma nakutin aja," ujarnya.

Artikel lainnya: Diduga Matikan Mikrofon Anggota DPR Saat Suarakan Palestina, Puan: Mati Sendiri

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait