Masjid Assalam Heran Ustaz Syafiq Riza Disebut Radikal, Padahal Sudah 5 Kali Kajian

  • Arry
  • 24 Feb 2024 15:05
Ustaz Syafiq Riza Basalamah(@syafiqrizabasalamah/instagram)

Acara pengajian Ustaz Syafiq Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, dibubarkan Banser GP Ansor Gunung Anyar, Surabaya, pada Kamis, 22 Februari 2024. Alasan pembubaran lantaran Ustaz Syafiq Riza diduga radikal.

Selain soal radikal, ada tudingan juga Ustaz Syafiq Riza terkait dengan HTI, ormas yang sudah dilarang di Indonesia.

Pihak Masjid Assalam buka suara soal pembubaran tersebut. Dia pun menyerahkan penilaiannya kepada masyarakat.

"Saya kira sekelas Ustaz Syafiq yang sudah lebih populer, mungkin masyarakat yang lebih tahu dan bisa menilai. Ustaz Syafiq itu apakah termasuk golongan itu (radikal) apa bukan," ujar Ketua Dewan Pembina Masjid Assalam, Ibnu Arly, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca juga
Pengajian Kerap Dibubarkan GP Ansor, Ustaz Hanan Attaki Kini Masuk NU

Untuk diketahui, Ustaz Syafiq Riza Basalamah adalah ulama bermanhaj Salafi yang bergelar doktor. Dia memiliki saluran YouTube resminya diikuti 1,4 juta subscriber. Akun Instagramnya diikuti 2,1 juta follower.

"Jadi, ya, lebih baik kita serahkan kembali ke masyarakat Muslim," ujar Ibnu Arly lagi.

"Untuk melihat ceramah Ustaz Syafiq itu gampang sekali hari ini, bisa dilihat di Youtube, di media sosial. Kalau memang ada kalimat, kata-kata yang dimaksud, ya silakan bisa di-share, kan mudah sekarang ini, kan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Assalam, Iskandar Zulkarnain, menyataan, kajian Ustaz Syafiq sudah beberapa kali digelar di masjidnya. Dan tidak pernah ada penolakan.

"(Kajian) Ustaz Syafiq kalau misalnya tadi malam jadi itu keenam kali di sini (Masjid Assalam)," kata Iskandar.

Baca juga
Banser GP Ansor Bubarkan Pengajian Ustaz Syafiq Basalamah di Surabaya

Iskandar menjelaskan, Ustaz Syafiq mengisi kajian di Masjid Assalam sejak tahun 2017. Bahkan pada 2023, Ustaz Syafiq duakali mengisi kajian.

Iskandar menjelaskan, saat menggelar kajian ustaz Syafiq, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian dengan mengirim surat pemberitahuan sesuai prosedur.

"Kami koordinasi keamanan, menyurat ke polsek, kita ikuti prosedur semua. Enggak ada penolakan. Jemaah sampai dua ribu," jelasnya.

Koordinator Keamanan Takmir Masjid Assalam, Danang Adityo Nugroho, juga menegaskan, pihaknya kerap menggelar kajian dengan latar belakang penceramah dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Salafi.

Baca juga
Ikut Jalan Jongkok dan Merayap, Erick Thohir Resmi Jadi Anggota Kehormatan Banser

"Prosedur kajian, baik itu nasional maupun lokal, itu kita selalu memberi tahu kepada muspika (musyawarah pimpinan kecamatan), terdokumentasi semua," jelas Danang.

"Danang juga selalu berpesan kepada penceramah agar isi kajiannya tidak menyinggung kelompok mana pun."

"Selama kajian kami selalu membriefing setiap ustaz ada batasan-batasan yang tidak boleh disampaikan. ‘Mohon maaf Ustaz, kami ini hidup di wilayah heterogen bukan homogen, bukan di ruang hampa, oleh karena itu mohon untuk kajiannya untuk tidak menyinggung kelompok sana kelompok sini’. Jadi kalau bisa kajian yang disampaikan adalah kajian yang memang untuk merekatkan umat Islam, itu kami sampaikan ke setiap ustaz," tuturnya.

"Kita tak bisa menduga-duga apa yang jadi kekhawatiran, mungkin seperti surat (penolakan) mereka," ujarnya.

Artikel lainnya: Jadwal Liga Inggris: ManUnited vs Fulham, Bournemouth-ManCity, Arsenal vs Newcastle

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait