Kisah Jelly Tobing, Drummer Garang yang Menangis Saat Jadi Mualaf & Ucapkan Syahadat

  • Arry
  • 10 Nov 2021 05:28
Kisah Drummer Garang, Jelly Tobing Jadi Mualaf(@FadliZon/youtube)

Nama Jelly Tobing sangat familiar bagi pecinta musik rock Indonesia. Sebagai drummer, pemilik nama asli Mangaradja Jelly Jusuf Langitan Lumban Tobing itu sudah bergabung dengan puluhan band.

Namun, siapa sangka Jelly Tobing yang terkenal garang, rupanya sempat menangis saat mengingat momen dia menjadi mualaf. Kala itu dia memutuskan mengucapkan dua kalimat syahadat saat menikahi istri pertamanya.

Hal tersebut diceritakan Jelly Tobing dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Fadli Zon. Ayah drummer Ikmal Tobing itu mengisahkan bagaimana dia memutuskan untuk menjadi mualaf.

Jelly Tobing menceritakan, keputusan menjadi mualaf diawali sebuah peristiwa saat dirinya sedang berada di Singapura. Saat itu, dia mengaku nyaris meregang nyawa akibat sakit yang dideritanya.

"Aku pernah pingsan di Singapura, sudah mau mati. Keringet jagung keluar. (Sakit karena) Kolik, kram perut," bebernya.

Menurutnya, saat itu dia berdoa dan berharap ada yang mau membantunya. Dia mengaku melihat malaikat tanpa sayap yang menolongnya tanpa mengharapkan imbalan.

"Ada malaikat, suami istri udah tua. Ditanya kondisi. Mereka professor. Gue jawab sakit perut. Enggak tahu namanya siapa," kenangnya

"Enggak sampai 10 menit dia bawa tablet, diminum. Udah minum, sembuh. Gue enggak tahu siapa. Sampe sekarang gue cari, gue enggak tahu namanya siapa," imbuh Jelly.

"Itu misteri. Tapi gue bilang itu malaikat," kata Jolly Tobing.

Momen lainnya adalah saat dia memutuskan menikah istri pertamanya pada 1973. Di saat itulah dia memutuskan untuk masuk Islam.

"(Mualaf karena) Married. The first wife married. Meski sudah cerai tapi Islam adalah agamaku sampai sekarang," kata Jelly Tobing sambil terisak.

"Justru mungkin Allah sudah buka jalan buat saya. Karena setelah saya masuk Islam saat itu, setelah saya pelajari, memang Islam itu besar sekali," ujarnya.

"Deep (dalam). Allahuakbar. Saya menyadari sampai saat ini bahwa Islam itu besar dan saya tidak salah," ujarnya menangis.

"Saya merasakan bahwa setelah mengucapkan syahadat, karier saya maju. Pada waktu itu, tahun 1973. Orang yang belum buat, saya sudah buat. Itulah kebesaran dari Allah SWT," ujarnya.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait