Makanan Jepang Natto Halal atau Haram? Begini Hukumnya Dalam Islam

  • Arry
  • 18 Jul 2022 05:42
Makanan Jepang Natto halal atau haram, Bagaimana hukumnya dalam Islam?(ist/ist)

Natto, makanan khas Jepang ini tengah viral dan dicari banyak orang. Mereka berlomba-lomba untuk mengonsumsi makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai ini. Halal atau tidak ya makanan ini?

Di Jepang, Natto biasanya disajikan untuk sarapan. Cara menyantapnya, bisa dicampur dengan nasi hangat. Namun Natto juga biasa dicampur dalam hidangan khas Jepang lainnya seperti sushi, miso, hingga okonomiyaki.

Dari bentuknya, natto terlihat tidak menarik. Baunya menyengat dan teksturnya lengket, berlendir, dan berserabut.

Natto dibuat dengan cara fermentasi bakteri Bacillus subtilis yang dapat memecah protein. Cara pembuatannya ini mirip dengan pembuatan tempe.

Untuk membuatnya, kacang kedelai, sebagai bahan utama natto, direndam terlebih dahulu selama 6 hingga 24 jam. Lalu, direbus hingga lunak. Setelah itu, kacang kedelai ditaburi dengan bakteri. Fermentasi akan terjadi selama 24-48 jam.

Saat ini natto dapat ditemui tak hanya di rumah makan Jepang. Tapi juga sudah dijual di platform jual beli online.

Apakah natto halal atau haram?

Melansir halal corner, Natto termasuk produk mikrobial yang diperoleh dengan bantuan mikroba yakni Bacillus subtilis. Berdasarkan fatwa MUI No 01 Tahun 2010 tentang Penggunaan Mikroba dan Produk Mikrobial dalam Produk Pangan, mikroba Bacillus subtilis pada dasarnya halal selama tidak membahayakan dan terkena barang najis yang berarti mikroba Bacillus subtilis tumbuh pada media pertumbuhan yang suci dan tidak memanfaatkan unsur babi atau sembelihan yang tidak syar’i.

Selain itu, perlu dilihat juga saos pelengkapnya. Sebab, natto biasanya disajikan dengan menambahkan kecap asin dan mustard.

Ini yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebab, saos natto umumnya memiliki kandungan alkohol yang harus dihindari. Mustard sendiri terbuat dari biji mustard yang dihaluskan lalu ditambahkan air, cuka, garam dan rempah lainnya. Pastikan, cuka yang digunakan tidak berasal dari khamr agar mustard yang dihasilkan tetap halal.

Nah, kandungan saos itulah yang harus menjadi perhatian bagi umat Islam apakah natto ini halal atau tidak. Jadi, jika ingin mengonsumsi natto, harus diperhatikan mengenai kandungan saosnya.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait