Fakta-Fakta Tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali: 6 Penumpang Tewas, 30 Hilang

  • Arry
  • 4 Jul 2025 14:41
Kapal Motor Penumpang atau KMP Tunu Pratama Jaya(kementerian perhubungan/kemenhub)

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 22.56 WIB. Kapal ini tengah berlayar dari Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali.

Kapal tengah mengangkut 65 penumpang dan awak kapal. Data ini didasarkan dari manifest kapal.

Berikut fakta terbaru yang terungkap dari tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali:

1. Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengungkap kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan.

"KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB," ujar Masyhud, kepada wartawan Kamis, 3 Juli.

"Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait. Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan," katanya.

"Ditjen Hubla menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan," katanya.

Masyhud menjelaskan, proses evakuasi menghadapi kendala dengan tingginya gelombang laut yang berkisar 2-2,5 meter, angin kencang, hingga arus laut yang kuat.

2. 35 Penumpang Ditemukan, 6 Meninggal

Hingga Kamis, 3 Juli 2025 petang, tim penyelamat telah menemukan 35 orang. 6 orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 29 lainnya selamat.

Pencarian korban KMP Tunu Pratama mengerahkan tim pencarian udara dan tim laut. Heli rescue HR 3606, Pesud P-8304, dan satu unit Heli milik POLRI, dan Thermal Drone dikerahkan untuk melakukan penyisiran udara di atas perairan Selat Bali.

3. Sebanyak 30 penumpang masih hilang

Hingga kini masih 30 penumpang belum ditemukan. Tim kini akan memfokuskan pencarian dengan menggunakan alut laut skala besar. Hal ini untuk mengantisipasi gelombang perairan selatan Bali yang diprediksi akan tinggi.

"Hal ini dikarenakan berdasarkan prediksi BMKG, gelombang laut di selatan Pulau Bali akan tinggi sehingga kapal kecil akan ditarik terlebih dahulu," kata Nanang.

4. Instruksi Prabowo dari Tanah Suci

Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama di tengah lawatan di Arab Saudi.

"Dari Tanah Suci, Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang mendampingi Presiden Prabowo.

5. Investigasi ke KNKT

Menteri Perhubungan menyerahkan investigasi untuk mencari penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama ke ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Adapun penyebab kecelakaan kami akan menyerahkan kepada sesuai dengan tugasnya kepada KNKT untuk melakukan investigasi," kata Dudy di Banyuwangi.

6. Kebocoran di ruang mesin

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy mengungkapkan, dari informasi awal, dugaan KMP Tunu Pratama tenggelam diakibatkan kebocoran di ruang mesin.

"Pada pukul 00.16 WITA, KMP. Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," kata Kombes Ariasandy. 

Artikel lainnya: Alami Kecelakaan Maut di Spanyol, Penyerang Liverpool Diogo Jota Meninggal

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait