Cuitan Ferdinand Hutahaean Soal 'Allahmu Lemah', MUI: Menyakiti Umat Islam

  • Arry
  • 5 Jan 2022 22:26
Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean(@ferdinand_hutahaean/instagram)

Majelis Ulama Indonesia atau MUI langsung menanggapi cuitan kontroversial Ferdinand Hutahaean. MUI menilai cuitan mantan politisi Partai Demokrat itu telah menyakiti umat Islam.

"Sehingga hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati umat Islam," kata Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, dalam keterangan resminya, Rabu, 5 Januari 2021.

Anwar menyesalkan komentar sinis yang disampaikan Ferdinand dalam cuitannya tersebut. Padahal, Ferdinand Hutahaean selama ini dikenal sebagai sosok yang menghargai perbedaan dan tidak ingin ada pihak yang merendahkan agama orang lain.

"Tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya? Saya mengimbau Ferdinand untuk secara rendah hati, meminta maaf kepada umat Islam agar pernyataannya tersebut tidak membuat gaduh negeri ini," kata Anwar.

Baca Juga
Ramai-ramai Laporkan Ferdinand Hutahaean Usai Cuitan 'Allahmu Lemah'

Ferdinan Hutahaean membuat kontroversi saat mencuit "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela" di akun Twitter-nya @FerdinandHaean3.

Cuitan yang diunggah pada 4 Januari 2022 itu kini telah dihapus oleh Ferdinand Hutahaean. Dia menyatakan cuitan tersebut tidak menyasar kelompok atau agama tertentu.

"Bahwa cuitan saya tak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu orang tertentu dan agama tertentu," kata Ferdinand dalam sebuah video klarifikasinya.

"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. 'Hai Ferdinand kamu akan habis. Tak akan bisa menjagamu. Allahmu lemah'" ujarnya.

"Tapi hati saya bilang 'Hey tidak. Allahku kuat. Jadi jangan samakan Allahku dan Allahmu'. Kira-kira itu dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," kata dia.

"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasakan cuitan saya mengganggu atau membuat siapapun tak nyaman. Intinya itu dialog imajiner bukan menyerang siapapun," kata dia.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait