Pecah Perang di Ukraina, Putin Deklarasi Rusia Gelar Operasi Militer

  • Arry
  • 24 Feb 2022 12:16
Eskalasi politik Ukraina dan Rusia memanas(Russian Defense Ministry Press Service/AP)

Suhu politik di Ukraina makin memanas. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendelkarasikan operasi militer di wilayah Donbass.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," kata Putin dalam keterangan di televisi pada pukul 06.00 waktu setempat seperti dikutip dari Associated Press.

Usai pernyataan itu, langsung terdengar sejumlah ledakan di ibukota Ukraina, Kiev. Tak hanya di kiev, serangkaian ledakan juga dilaporkan terjadi di Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina.

"Ledakan dilaporkan di Kyiv saat Putin mengatakan Rusia meluncurkan serangan ke Ukraina," tambah AP.

Menurut Putin, operasi militer ini dilakukan sebagai jawaban atas ancaman yang datang dari Ukraina. Putin mengklaim, Rusia tidak punya tujuan untuk menduduki Ukraina.

"Saya yakin para tentara dan perwira Rusia akan memenuhi tugas mereka dengan berani," katanya, seraya menambahkan bahwa "keamanan negara terjamin."

Baca Juga
Ukraina dan Rusia Memanas, Bagaimana Nasib 138 WNI di Ukraina?

Selain itu juga Putin mengklaim operasi militer itu untuk melindungi warga sipil. Putin menyatakan operasi militer ini untuk memastikan terjadinya demiliterisasi di Ukraina.

Putin juga meminta semua prajurit Ukraina segera meletakkan senjata. Dia meyakinkan prajurit itu dapat meninggalkan zona pertempuran dengan aman.

Sebelumnya Amerika Serikat mengungkapkan, Rusia sudah melakukan persiapan penuh melakukan serangan ke Ukraina.

"Semua yang telah kami lihat selama 24 hingga 48 jam terakhir membuat Rusia memberikan sentuhan akhir untuk menempatkan pasukannya di seluruh Ukraina," kata Menlu AS, Anthony Blinken.

"Perbatasan, ke utara, ke timur, ke selatan, siap untuk invasi penuh," ujarnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan tidak akan membiarkan wilayah Donbass dan Luhansk lepas dari Ukraina.

"Saat Anda (Rusia) menyerang, itu akan menjadi wajah kami yang Anda lihat, bukan punggung kami," kata Presiden Volodymyr.

 

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait