Peringatan Hari Pancasila 1 Juni, Begini Sejarah Singkatnya

  • Arry
  • 1 Jun 2022 12:10
Pancasila(bpip/BPIP.go.id)

1 Juni diperingati sebagai hari Lahir Pancasila. Bagaimana sejarahnya Hari Lahir Pancasila, simak di bawah ini.

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni kini telah ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal itu sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang diteken Presiden Joko Widodo.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Istilah Pancasila ini sudah mulai dikenal sejak era Kerajaan Majapahit atau pada abad ke-14. Istilah ini ada di kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular.

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yakni Panca dan Sila. Panca artinya lima, dan Sila adalah prinsip atau asas.

Dalam Kitab Sutasoma dijelaskan, Pancasila sebagai kata kerja, yakni pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin. Kelima poin tersebut meliputi: dilarang melakukan kekerasan, dilaranf mencuri, dilarang mendengki, dilarang berbohong, dan dilarang meminun minuman keras.

Di dalam Kitab Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi persatuan segenap bangsa “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”. Sumpah Palapa pun juga ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara untuk pertama kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.

Istilah Pancasila ini pun mulai muncul dalam pidato para pendiri Bangsa Indonesia. Seperti Soekarno dan HOS Cokroaminoto.

Hingga pada akhirnya, kelahiran Pancasila ini dibahas dalam sidang yang digelar Dokuritsu Junbi Cosakai alias badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI. Lembaga ini dibikin Jepang saat mereka mengalami kekalahan dalam Perang Dunia ke II.

Sidang BPUPKI digelar pada 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sang In atau saat ini dikenal sebagai Gedung Pancasila yang berlokasi di Jalan Pejambon 6, Jakarta.

Sidang berlangsung alot. Hingga pada 1 Juni 1945, Ir Soekarno berpidato menyampaikan gagasannya. Dia mengajukan istilah Pancasila sebagai dasar negara. Yang berarti Lima asas.

Bung Karno memperkenalkan, lima dasar itu berisi sila pertama Kebangsaan, sila kedua Internasionalisme atau Perikemanusiaan, sila ketiga Demokrasi, sila keempat Keadilan Sosial, dan sila kelima Ketuhanan yang Maha Esa.

Dari gagasan Bung Karno, BPUPKI kemudian membentuk panitia yang lebih kecil, Panitia Sembilan.

Panitia Sembilan itu terdiri dari Ir Soekarno, Mohammad Hatta, Agus Salim, Moh Yamin, Abikoesno Tjokrosoejoso, Wahid Hasjim, Mr. AA Maramis, Achmad Soebardjo, serta Abdul Kahar Muzakir.

Mereka kemudian merumuskan isi Pancasila yang hingga kini berlaku, yakni:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada 18 Agustus 1945, Pancasila kemudian disahkan sebagai dasar negara dalam sidang yang digelar Panitia Pelaksana Kemerdekaan Indonesia alias PPKI.

Dalam sidang PPKI, Pancasila bahkan dicantumkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

"...Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Demikian sejarah Hari Lahir Pancasila yang kini diperingati setiap 1 Juni. Bahkan Hari Lahir Pancasila 1 Juni kini menjadi Hari Libur Nasional.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait