Jokowi: Indonesia Lolos dari Sanksi FIFA, Ini 5 Pembenahan Sepakbola RI

  • Arry
  • 8 Okt 2022 11:27
Presiden Joko Widodo(sekretariat presiden/youtube)

Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia tidak akan menerima sanksi dari FIFA atau Federasi Sepakbola Internasional usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.

Kepastian itu didapat setelah Presiden FIFA Gianni Infantino mengirimkan surat kepada Indonesia dan menjelaskan soal tidak ada sanksi tersebut.

"Saya telah menerima surat dari FIFA. Ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan saya lewat telfon dengan Gianni Infantino pada 3 Oktober lalu," kata Presdien Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 8 Oktober 2022.

"Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah, sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi.

Baca juga
Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang

"FIFA bersama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, berdasarkan surat tersebut disepakati akan ada kolaborasi antara FIFA, Federasi Sepakbola Asia atau AFC, dan pemerintah Indonesia dalam perbaikan sepakbola di Tanah Air.

Baca juga
Polri Tetapkan 6 Tersangka Tragei Kanjuruhan, Ini Peran Akhmad Hadian Cs dan 3 Polisi

Berikut 5 langkah kolaborasi itu:

(1) membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
(2) memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
(3) melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
(4) mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta
(5) menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Presiden Jokowi juga menyatakan, Presiden FIFA akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Nanti, Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah," ujarnya.

 

Artikel lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait