Kepala Otorita IKN Buka Wacana Masyarakat Patungan Biayai Ibu Kota Baru

  • Arry
  • 30 Maret 2022 19:10
Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Baru yang disebut bakal menggunakan nama Nusantara(ist/ist)

Kepala Otoritas Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Bambang Susantono, bicara soal pembiayaan pembangunan IKN. Menurutnya, pembangunan IKN bisa berlangsung hingga 2045.

"Membangun kota itu tidak sebentar, artinya tidak bisa 3-5 tahun. Artinya, ini akan memakan satu langkah panjang 15 hingga 20 tahun ke depan dan bahkan kita punya perencanaan hingga 2045," kata Bambang dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 30 Maret 2022.

Untuk itu, lanjut Bambang, membutuhkan dukungan dan pembiayaan yang tidak sedikit. Menurutnya, pembiayaan bisa berasal dari berbagai sumber. Seperti patungan atau urun rembuk dari masyarakat.

Baca Juga
Presiden Jokowi Kemah di IKN Nusantara, Paspampres Sebar Garam dan Anti Bisa Ular

"Ini tentu saja membutuhkan support dan pembiayaan dari berbagai elemen masyarakat. Kalau kita lihat UU-nya, kan ada yang didapat dari pemerintah, ada APBN, APBD ataupun KPBU dan juga dari masyarakat sendiri, masyarakat bisa urun rembuk," tuturnya.

Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam pembangunan fasilitas.

"Juga dalam skala-skala tertentu, mereka bisa ikut serta di dalam pembangunan berbagai fasilitas di lapangan," ujarnya.

Baca Juga
Bukan Ahok, Jokowi Bakal Lantik Bambang Susantono Jadi Kepala Badan Otorita IKN

"Misalnya, kami dihubungi oleh diaspora global, orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri jumlahnya 8 juta orang, 'Pak, kami ingin mempunyai rumah diaspora di IKN. Boleh nggak kami difasilitasi'," tuturnya.

"Hal-hal seperti ini tentu merupakan inisiatif dari komunitas dari masyarakat yang baik dan mereka juga nanti akan 'mencari' dananya sendiri untuk membangun itu," ujarnya.

"Kami sifatnya fasilitasi sejauh desain dan hal-hal prinsip untuk menjaga keharmonisan rancang bangun dari kota itu tetap terjaga," jelasnya.

 

Artikel lainnya

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan