Bripka RR Dapat 'Uang Jaga Ibu' Rp500 Juta tapi Diminta Ferdy Sambo Lagi

  • Arry
  • 9 Sep 2022 21:58
Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J(polri tv radio/youtube)

Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal mengakui menerima duit dari Irjen Ferdy Sambo. Uang itu disebut sebagai upah karena telah menjaga istri Sambo, Putri Candrawathi.

Duit ini sebelumnya disebut sebagai uang tutup mulut kasus pembunuhan Brigadir J. Nilainya mencapai Rp500 juta.

Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, menjelaskan, berdasarkan berita acara pemeriksaan, uang itu diberikan Ferdy Sambo karena telah menjaga Putri Candrawathi.

"Kalimatnya dalam BAP yang saya baca itu 'karena kalian sudah menjaga Ibu'," kata Erman Umar di Jakarta, Jumat, 9 September 2022.

Baca juga
Ferdy Sambo Imingi Bharada E Duit Miliaran Usai Bunuh Brigadir J, Ini Kata Polri

Erman menjelaskan, uang itu belum diterima Bripka RR. Karena, Ferdy Sambo menjanjikan uang akan diberikan jika kasus kematian Brigadir J dihentikan penyidikannya.

"Sudah diambil lagi sama Pak Sambo karena seolah-olah untuk perkembangan kasusnya lihat nanti (kalau SP3)," kata Erman.

Erman pun menyatakan, kliennya hanya sebagai korban keadaan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. "Dia (Ricky) ini bukan dia perbuat. Dia korban keadaan," kata Erman.

Baca juga
Ferdy Sambo Imingi Bharada E Duit Usai Tembak Brigadir J, Pengacara: Cuma Janji Saja

"Kalau menurut saya, sebenarnya klien saya pantasnya sebagai seorang saksi," ujar Erman.

Erman menjelaskan, peran Bripka Ricky dalam kasus tersebut adalah hanya disuruh memanggil Bharada E alias Bharada Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo. "Dia (Ricky) tidak punya mens rea," ujar Erman.

Polri sudah menetapkan lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.

Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 dan 56 KUHP. Ancaman pidananya maksimal hukuman mati.


Selanjutnya Bripka RR ungkap kejadian Putri Candrawathi di Magelang >>>

 

Bripka RR buka suara soal kasus penembakan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang menjerat dirinya.

Melalui kuasa hukumnya, Erman Umar, Bripka Ricky menceritakan kejadian yang menimpa Putri Candrawathi di Magelang. Peristiwa Magelang ini disebut sebagai pemicu Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

"Saya tanya (ke Bripka RR) 'saudara tanggal berapa ke Magelang ?'. Mereka bilang tanggal 5 (Juli 2022). Tapi ada peristiwa tanggal 7 (Juli), dia (Bripka RR) pergi disuruh oleh ibu (Putri Candrawathi) mengantar kebutuhan anaknya Sambo yang sekolah di Taruna Nusantara," kata Erman Umar dalam wawancara KompasTV dikutip Kamis, 8 September 2022.

Menurutnya, saat itu dia dan Kuat ma'ruf berangkat ke Sekolah Taruna Nusantara. Namun di tengah perjalanan, Bripka Ricky disuruh pulang Putri Candrawathi.

Baca juga
Sempat Ikuti Skenario Ferdy Sambo, Bripka RR Kini Membelot Usai Bertemu Istri

"Pertama dia pergi dengan Kuat Maruf. Setelah peralatan yang dikirim, ternyata setelah mau balik ke rumah, tau-tau anaknya pesan lagi ada yang kurang, dibeli lagi," jelasnya.

"Akhirnya Richard (Bharada E) merasa mau ikut (gantian pergi ke Taruna Nusantara untuk membelikan barang permintaan anak Sambo). Pergilah si RR dan Richard," kata Erman Umar.

"Saat sampai di sana, RR menemui pamong yang mengurus kepentingan anak Pak Sambo. Pada saat itu, berdering telepon dari ibu PC kepada Richard, meminta supaya balik ke rumah," ujarnya.

Setibanya di rumah Magelang, Bripka RR mengaku langsung menuju lantai dua. Di sana, Bripka Ricy Rizal kemudian bertanya ke Kuat Ma'ruf alasan dirinya disuruh kembali oleh Putri Candrawathi.

Baca juga
Hasil Tes Kebohongan Putri Candrawathi Kenapa Masih Dirahasiakan?

Tak mendapatkan jawaban, Bripka RR kemudian pergi ke kamar Putri Candrawathi.

"Dia (Bripka RR) bertanya ke Kuat 'ada apa'. Dia naik ke atas, dia lihat ke kamar ibu (Putri Candrawathi), ibu baring di kamarnya, ditanya sama RR 'ada apa bu?'. Tapi ibu tidak langsung menjawab, dia (Putri Candrawathi) malah bertanya 'Yosua di mana ?'" pungkas Erman Umar.

"Ibunya baring kayak sakit pakai satu bantal. Karena dia cuma melongo di pintu (Bripka RR tidak tahu apakah PC menangis atau tidak). Terbawa dari omongan Susi (katanya) nangis," imbuh Erman Umar.

"Dia (Bripka RR) turun ke bawah, tahu-tahu Yosua mau ke kamar ibu, dihalangi oleh Kuat, itu dilihat RR. Kuat mau halangi itu enggak tahu, penafsiran. Kuat udah bertengkar dengan Yosua," kata Erman Umar.

Melihat hal tersebut, Bripka Ricky kemudian melerai Kuat Ma'ruf yang terlihat kesal dengan Brigadir J.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait