Kisah Air Zamzam, Muncul di Tengah Hentakan Nabi Ismail

  • Arry
  • 15 Jul 2022 06:17
Sumur Air Zamzam(ist/ist)

Air zamzam merupakan salah satu mukjizat yang hadir di Tanah Suci Mekkah. Meskipun airnya terus diminum jutaan orang tiap harinya, namun sumur air zamzam tidak pernah kering.

Air Zamzam ini juga berbeda dengan air yang lain. Zamzam memiliki kandungan mineral dan radiologi yang dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit.

Dari Ibnu Abbas RA, bahwasannya Nabi Muhammad SAW, bersabda tentang air zamzam yang artinya sebagai berikut “Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zamzam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit”.

Sumur zamzam terletak di area Masjidil Haram atau sebelah tenggara Ka'bah. Diperkirakan, sumur ini memiliki kedalaman sekitar 42 meter.

Bercerita tentang sumur zamzam ini tak lepas dari kisah perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Nabi Ismail AS mencari air di tengah padang tandus dan kering.

Saat itu, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk membawa istri dan putranya itu pergi dari Palestina. Dengan menunggangi unta, mereka pergi menuju Mekah.

Saat itu, kondisi Mekah masih berupa padang pasir yang tandus, gersang, dan udaranya sangat panas.

Setibanya di Mekah, Nabi Ibrahim kemudian berniat meninggalkan istri dan Ismail kecil.

“Wahai Ibrahim, engkau akan pergi kemana? Begitu teganya engkau meninggalkan kami berdua di gurun yang tandus ini” ucap Siti Hajar.

“Apakah ini perintah Allah SWT?” tanya Siti Hajar. “Ya,” jawab Ibrahim singkat.

“Kalau memang ini perintahnya, maka Dia tidak akan menelantarkan kami berdua,” ucap Siti Hajar.

“Pergilah suamiku, laksanakan perintahnya,” imbuhnya.

Nabi Ibrahim sebenarnya sangat berat meninggalkan istri dan anaknya itu di Mekah. Namun, dia harus menjalankan perintah Allah SWT, dengan tujuan agar tempat itu menjadi makmur.

Dalam perjalanan, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 37, yang artinya:

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur,".

Sementara itu, Siti Hajar dengan intens mengasuh Ismail. Namun, pada hari kedua di Mekah, mereka mulai kehabisan bahan makanan.

Padahal, Ismail masih menyusu padanya. Sedangkan air susunya sudah tidak keluar.

Siti Hajar kemudian bangkit untuk mencari sumber air danmakanan. Tiba-tiba Siti Hajar melihat suatu oase di balik Bukit Safa. Dia pun bergegas menuju ke bukit itu untuk mendapatkan air. Namun, setibanya di bukit Safa, Siti Hajar tidak menemukan air, yang dia lihat hanyalah sebuah fatamorgana.

Siti Hajar kemudian melihat ke sekelilingnya lagi. Matanya kini tertuju ke bukit Marwah, karena melihat ada oase di sana.

Akhirnya dengan lari kecil, Siti Hajar menuju ke arah bukit Marwah. Dan lagi-lagi, setibanya di sana, dia tidak menemukan air. Oase yang dia lihat hanyalah sebuah fatamorgana.

Siti Hajar kemudian melihat lagi ada oase di bukit Shafa. Dan dia kembali lagi ke sana. Aktivitas ini dia lakukan hingga tujuh kali. Siti Hajar mondar-mandir dari bukit Shafa menuju bukit Marwah.

Kelak, aktivitas Siti Hajar ini kemudian menjadi salah satu rukun dalam ibadah Haji yang dinamakan Sa'i.

Sementara itu tangisan Ismail semakin kencang karena kelaparan. Dia terus menghentak-hentakkan kedua kakinya ke tanah.

Saat itu, Siti Hajar yang sudah tujuh kali mondar-mandir antara Bukit Shafa dan Marwah, melihat ada pancaran air dari kaki Ismail. Dia lantas kembali menuju tempat putranya itu.

Siti Hajar takjub dengan air yang dia lihat itu. Dan kemudian dia berkata:

“Zam, zam.” Zamzam, dalam bahasa Arab berarti banyak dan melimpah ruah. Sejak saat itu, air yang keluar dari dalam bumi akibat hentakan nabi Ismail itu disebut air zamzam.

Uniknya, hingga kini, tidak ada pertumbuhan seperti ganggang atau jamur di sumur zamzam yang usianya sudah ribuan tahun tersebut.

Bahkan, mineral yang terkandung di air zamzam itu tidak berubah. Dan kandungan mineral ini tidak terdapat di air mana pun di Bumi ini.

 

Baca juga

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait